Kamis, 10 Mei 2012

Monisme Moral

Monisme moral mengacu pada pandangan bahwa hanya ada satu jalan hidup yng sungguh manusiawi, benar, atau yang paling baik, dan bahwa yang lainnya tidak utuh dalam pengertian bahwa mereka kekurangan akan hal itu.
Monisme moral :
  • salah satu nilai menjadi nilai yang tertinggi sedangkan lainnya hanya merupakan sarana atau syarat-syarat untuk nilai itu, atau lebih masuk akal dan umum bahwa meskipun semua nilai-nilai sama pentingnya atau beberapa lebih tinggi dari yang lainnya, hanya ada atu yang paling baik atau sungguh-sungguh rasional untuk menggabungkan nilai-nilai itu.
  • penganut monis mungkin mengartikan kodrat manusia dengan kuat ataupun lemah, bagaikan sesuatu yang menentukan atau mendorong manusia untuk bertindak dalam cara tertentu.
  • penganut monis mengandalkan pada konsepsi sifat manusia untuk menarik kesimpulan atau menilai sebuah jalan hidup yang sangat khusus.
  • penganut monis tidak menyangkal bahwa mereka berbeda-beda dalam hal-hal penting atau bahwa tidak pernah ada dua insan manusia yang sama persis, tetapi bersikukuh bahwa perbedaan menentukan kekhususan mereka, bukan kemanusiaan mereka, serta perbedaan tidak menembus paksa atau membentuk alam yang sama-sama mereka miliki.
  • dalam pandangan kaum monis, kapasitas manusia secara mendasar memiliki, strukur, dan moda operasi yang sama.
  •  penganut monis berpendapat bahwa kesamaan adalah yang jauh lebih penting secara ontologis daripada perbedaannya.
  • pengfanut monis sangat kuat menegaskan akan karakter manusia yang transendental secara sosial.
  • bagi penganut monis makhluk manusia secara mendasar sama dalam ruang dan waktu dan kebudayaan atau jalan hidup mereka paling-paling hanya menciptakan sebuah perbedaan kecil.
  • bagi penganut monis isi kehidupan yang baik ditentukan melalui kebenaran-kebenaran sentral tentang kodrat manusia , bukan hanya karena "harus"  menyiratkan "dapat"tetapi karena yang baik kekurangan dasar ontologis dan tetap saja murni bersifat subjektif kecuali hal itu didasarkan pda kodrat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar